Sudah Siapkah si Kecil Bersekolah ?
Sebelum memasukkan anak ke sekolah ada baiknya kita mengetahui hal-hal berikut :
Taman Bermain vs Taman Kanak-Kanak
Sebelum menentukan mendaftarkan si kecil ke taman bermain (playgroup) atau langsung sekolah Taman Kanak-kanak, sebaiknya Moms tahu apa yang difokuskan dari kedua jenis sekolah tersebut. Playgroupberperan untuk menciptakan pembelajaran dalam situasi dan lingkungan yang menyenangkan, di mana anak bermain dalam situasi yang terstruktur. Sehingga anak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan berbicara, mendengarkan dan melatih keterampilan motorik halus, membedakan bentuk dan tektur dengan bermain clay/pasir/kertas.
Sedangkan TK lebih berfokus pada memperkenalkan anak dengan situasi pembelajaran akademik yang terstruktur. Oleh sebab itu TK berperan dalam mempersiapkan kemampuan psikologis yang diperlukan dalam belajar seperti ingatan, ketrampilan mengarahkan diri, bekerja sama dan bereksplorasi dengan kemampuan motorik halus yang lebih kompleks seperti menebalkan pola, huruf atau angka.
Perhatikan Kesiapan si Kecil
Sebuah penelitian di Swedia pada 2005, mengemukan bahwa anak belajar pada usia dini yang berasal dari keluarga dengan minat belajar yang rendah, memang cenderung untuk menjadi lebih mudah bosan dibandingkan anak yang berasal dari keluarga dengan minat belajar yang baik.
Nah, agar kejadian di atas tidak terjadi, perhatikan tiga tanda jika si kecil sudah siap sekolah:
- Mulai suka mendengarkan cerita dan tertarik dengan buku bacaan.
- Tertarik dengan huruf dan angka.
- Memandang iri saat kakak atau temannya memakai seragam sekolah dan berangkat sekolah.
Selain itu, perhatikan pula ciri-ciri keterampilan dasar yang dimilikinya:
- Mampu bekerja secara mandiri, misal bisa mengambil mainnya dan bermain sendiri.
- Dapat memperhatikan dan mendengarkan perkataan orang lain.
- Bisa bermain bersama dengan anak seusianya.
- Belajar dan turut berpartisipasi dalam situasi yang terstruktur seperti bermain atau baca cerita. Misalnya, memberikan komentar terhadap isi cerita yang dibacakan.
- Belajar untuk bekerja sama.
- Bisa menunggu giliran.
Tip Mencengah “Tangis” di Hari Pertama Sekolah
- Libatkan anak pada pemilihan sekolah, bila ada masa percobaan gunakan kesempatan untuk melihat reaksi anak dengan lingkungan fisik dan sosial sekolah.
- Libatkan anak pada proses belanja keperluan sekolah.
- Kondisikan anak beberapa waktu sebelum hari pertama masuk sekolah, misalnya dengan;
- Pastikan bahwa anak sudah siap mental untuk berpisah dengan orangtua. Ini agar anak tidak merasa sekolah sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan.
- Perkenalkan kepada anak, apa itu sekolah dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Misal, membawa si kecil ke sekolah yang nanti akan dia ikuti. Ceritakan bahwa dia akan bersekolah sekaligus bermain dengan gembira bersama teman-teman, seperti yang dilihatnya di halaman sekolah.
- Biasakan anak bangun pagi beberapa hari sebelum tiba hari sekolah. Ajak dia untuk segera mandi pagi dan sarapan. Dengan cara ini, secara bertahap anak akan terbiasa dengan kegiatan persiapan berangkat sekolah.
- Orangtua juga dapat membuat anak senang bersekolah dengan cara menyiapkan berbagai keperluan sekolah yang menarik. Misal, tas sekolah, wadah bekal makanan, tempat air minum, sepatu, dan baju sekolah. Tak perlu mahal, asalkan bentuk dan warnanya sesuai dengan selera anak.
- Siapkan pula aneka bekal makanan yang menarik. (Sumber: Moms & Kiddie)
(//tty)
Keterangan : Ulasan dari Dewi Trihandayani, psikolog dan staf pengajar UHAMKA dan Rustika Thamrin SPsi, Psikolog, CHt Cl MTLT, Psikolog dari Brawijaya Women & Children Clinic Sahid Sahirman Memorial Hospital.
Taman Bermain vs Taman Kanak-Kanak
Sebelum menentukan mendaftarkan si kecil ke taman bermain (playgroup) atau langsung sekolah Taman Kanak-kanak, sebaiknya Moms tahu apa yang difokuskan dari kedua jenis sekolah tersebut. Playgroupberperan untuk menciptakan pembelajaran dalam situasi dan lingkungan yang menyenangkan, di mana anak bermain dalam situasi yang terstruktur. Sehingga anak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan berbicara, mendengarkan dan melatih keterampilan motorik halus, membedakan bentuk dan tektur dengan bermain clay/pasir/kertas.
Sedangkan TK lebih berfokus pada memperkenalkan anak dengan situasi pembelajaran akademik yang terstruktur. Oleh sebab itu TK berperan dalam mempersiapkan kemampuan psikologis yang diperlukan dalam belajar seperti ingatan, ketrampilan mengarahkan diri, bekerja sama dan bereksplorasi dengan kemampuan motorik halus yang lebih kompleks seperti menebalkan pola, huruf atau angka.
Perhatikan Kesiapan si Kecil
Sebuah penelitian di Swedia pada 2005, mengemukan bahwa anak belajar pada usia dini yang berasal dari keluarga dengan minat belajar yang rendah, memang cenderung untuk menjadi lebih mudah bosan dibandingkan anak yang berasal dari keluarga dengan minat belajar yang baik.
Nah, agar kejadian di atas tidak terjadi, perhatikan tiga tanda jika si kecil sudah siap sekolah:
- Mulai suka mendengarkan cerita dan tertarik dengan buku bacaan.
- Tertarik dengan huruf dan angka.
- Memandang iri saat kakak atau temannya memakai seragam sekolah dan berangkat sekolah.
Selain itu, perhatikan pula ciri-ciri keterampilan dasar yang dimilikinya:
- Mampu bekerja secara mandiri, misal bisa mengambil mainnya dan bermain sendiri.
- Dapat memperhatikan dan mendengarkan perkataan orang lain.
- Bisa bermain bersama dengan anak seusianya.
- Belajar dan turut berpartisipasi dalam situasi yang terstruktur seperti bermain atau baca cerita. Misalnya, memberikan komentar terhadap isi cerita yang dibacakan.
- Belajar untuk bekerja sama.
- Bisa menunggu giliran.
Tip Mencengah “Tangis” di Hari Pertama Sekolah
- Libatkan anak pada pemilihan sekolah, bila ada masa percobaan gunakan kesempatan untuk melihat reaksi anak dengan lingkungan fisik dan sosial sekolah.
- Libatkan anak pada proses belanja keperluan sekolah.
- Kondisikan anak beberapa waktu sebelum hari pertama masuk sekolah, misalnya dengan;
- Pastikan bahwa anak sudah siap mental untuk berpisah dengan orangtua. Ini agar anak tidak merasa sekolah sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan.
- Perkenalkan kepada anak, apa itu sekolah dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Misal, membawa si kecil ke sekolah yang nanti akan dia ikuti. Ceritakan bahwa dia akan bersekolah sekaligus bermain dengan gembira bersama teman-teman, seperti yang dilihatnya di halaman sekolah.
- Biasakan anak bangun pagi beberapa hari sebelum tiba hari sekolah. Ajak dia untuk segera mandi pagi dan sarapan. Dengan cara ini, secara bertahap anak akan terbiasa dengan kegiatan persiapan berangkat sekolah.
- Orangtua juga dapat membuat anak senang bersekolah dengan cara menyiapkan berbagai keperluan sekolah yang menarik. Misal, tas sekolah, wadah bekal makanan, tempat air minum, sepatu, dan baju sekolah. Tak perlu mahal, asalkan bentuk dan warnanya sesuai dengan selera anak.
- Siapkan pula aneka bekal makanan yang menarik. (Sumber: Moms & Kiddie)
(//tty)
Keterangan : Ulasan dari Dewi Trihandayani, psikolog dan staf pengajar UHAMKA dan Rustika Thamrin SPsi, Psikolog, CHt Cl MTLT, Psikolog dari Brawijaya Women & Children Clinic Sahid Sahirman Memorial Hospital.
Komentar
Posting Komentar